Nrimo ing pandum, adalah salah satu filsafat jawa yang memiliki filosofi sangat dalam. Oleh sebab itu,tidak bijaksana apabila filosofi ini hanya diartikan dari 3 deret kata tersebut, bahwa orang harus menerima segala yang diperoleh, tanpa perlawanan dan tanpa usaha untuk berubah.
Nrimo ing pandum sesungguhnya adalah sebuah manajemen internal pribadi Jawa, yang dengan sadar melihat bahwa : dalam hidup ini tidak selalu kenyataan yang kita terima, sama dengan yang kita harapkan. Selalu ada hal-hal yang tidak kita sukai, yang tidak kita inginkan, yang nantinya ternyata adalah bagian dari pembelajaran dan pembekalan tentang kehidupan.
Kedalaman filosofi Jawa yang sederhana ini, terletak pada sebuah kesadaran bahwa ” Apa yang ada, bahkan yang paling bertolak belakang dengan kondisi ideal yang kita inginkan adalah bagian dari kehendak Sang Maha Hidup, Allah SWT”.
Allah menghendaki dunia ini sebagai tempat bertemunya dua hal yang yang sering kita maknai menyenangkan dan tidak menyenangkan, seperti halnya siang – malam, terang-gelap, sedih-bahagia, dll.
Filosofi Jawa sangat menyadari bahwa “Wong Urip Sakdremo nglampahi” (orang hidup hanya sekedar menjalani) dengan segala daya, upaya dan modal hidup yang sangat istimewa, yaitu akal dan hati.
Dengan akal, kita berhak dan wajib mengupayakan dan merubah segala sesuatu yang menurut akal kita tidak menyenangkan, tidak kita harapkan menjadi sebaliknya. Walaupun sebenarnya semua itu adalah hasil pemikiran dari diri kita sendiri
Dengan akal, kita berhak dan wajib mengupayakan dan merubah segala sesuatu yang menurut akal kita tidak menyenangkan, tidak kita harapkan menjadi sebaliknya. Walaupun sebenarnya semua itu adalah hasil pemikiran dari diri kita sendiri
Apakah tidak berlebihan, dengan akal yang sedemikian terbatas, kita harus mampu menghadapi kesulitan dan masalah?. Memang berat, tetapi….. tidakkah dengan hati yang pasrah justru akan menjadi lebih tegar saat menghadapi segala kesulitan ?.
Filosofi Jawa sesungguhnya menyadarkan kita bahwa apabila ada satu kesusahan, kesulitan atau masalah berhasil kita lalui, adalah bagian yang memang harus kita rasakan demi mendewasakan dan memperkaya khasanah batin kita, hingga membuahkan rasa syukur yang tulus…
0 komentar:
Posting Komentar