Sabtu, 20 November 2010

History of Semarang

SEMARANG, sebagai kota raya dan lbu kota Jawa Tengah, memiliki sejarah yang panjang. Mulanya dari dataran lumpur,yang kemudian hari berkembang pesat menjadi lingkungan maju dan menampakkan diri sebagai kota yang penting. Sebagai kota besar, ia menyerap banyak pendatang. Mereka ini, kemudian mencari penghidupan dan menetap di Kota Semarang sampai akhir hayatnya. Lalu susul menyusul kehidupan generasi berikutnya. Di masa dulu, ada seorang dari kesultanan Demak bernama pangeran Made Pandan bersama putranya Raden Pandan Arang, meninggalkan Demak menuju ke daerah Barat Disuatu tempat yang kemudian bernama Pulau Tirang, membuka hutan dan mendirikan pesantren dan menyiarkan agama Islam. Dari waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari sela-sela kesuburan itu muncullah pohon asam yang arang (bahasa Jawa: Asem Arang), sehingga memberikan gelar atau nama daerah itu menjadi Semarang.

Jumat, 12 November 2010

SENI TARI JAWA TENGAH

Tari sering disebut juga ”beksa”, kata “beksa” berarti “ambeg” dan “esa”, kata tersebut mempunyai maksud dan pengertian bahwa orang yang akan menari haruslah benar-benar menuju satu tujuan, yaitu menyatu jiwanya dengan pengungkapan wujud gerak yang luluh.
Seni tari adalah ungkapan yang disalurkan / diekspresikan melalui gerak-gerak organ tubuh yang ritmis, indah mengandung kesusilaan dan selaras dengan gending sebagai iringannya. Seni tari yang merupakan bagian budaya bangsa sebenarnya sudah ada sejak jaman primitif, Hindu sampai masuknya agama Islam dan kemudian berkembang. Bahkan tari tidak dapat dilepaskan dengan kepentingan upacara adat sebagai sarana persembahan. Tari mengalami kejayaan yang berangkat dari kerajaan Kediri, Singosari, Majapahit khususnya pada pemerintahan Raja Hayam Wuruk.
Surakarta merupakan pusat seni tari. Sumber utamanya terdapat di Keraton Surakarta dan di Pura Mangkunegaran. Dari kedua tempat inilah kemudian meluas ke daerah Surakarta seluruhnya dan akhirnya meluas lagi hingga meliputi daerah Jawa Tengah, terus sampai jauh di luar Jawa Tengah. Seni tari yang berpusat di Kraton Surakarta itu sudah ada sejak berdirinya Kraton Surakarta dan telah mempunyai ahli-ahli yang dapat dipertanggungjawabkan. Tokoh-tokoh tersebut umumnya masih keluarga Sri Susuhunan atau kerabat kraton yang berkedudukan. Seni tari yang berpusat di Kraton Surakarta itu kemudian terkenal dengan Tari Gaya Surakarta. Macam-macam tariannya :

Senin, 08 November 2010

LAPORAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI TANGGAL 8 NOVEMBER 2010 PUKUL 11.59 WIB

Bersama ini disampaikan dengan hormat laporan aktivitas G. Merapi tanggal 8 November 2010
pukul 00:00 sampai dengan pukul 12:00 WIB.

I. Hasil Pemantauan
Berdasarkan analisa seismogram pada pukul 06:00-12:00 WIB telah terjadi awanpanas
dengan intensitas sedang sebanyak 2 kali dengan durasi maksimum 9 menit. Sementara
gempa vulkanik masih terjadi sebanyak 9 kali.
Berikut disajikan rangkuman hasil pemantauan terkini, meliputi data pemantauan secara
instrumental dan visual.

1.Visual
Dari pos pengamatan darurat Ketep dilaporkan masih sering terdengar suara gemuruh
dengan intensitas sedang sampai kuat. Sesekali suara guguran terdengar namun tidak teramati
langsung karena tertutup kabut. Kepulan awanpanas di K. Gendol sesekali terlihat. Angin
bertiup cenderung kea rah Barat. Pada pukul 10:53 WIB terjadi hujan abu tipis. Hujan terjadi di
puncak sekitar pukul 11:00 WIB menyebabkan terjadinya aliran di K. Senowo, K. Apu, K.
Lamat, K. Trising, sementara di Ketep terjadi gerimis sampai dengan pukul 11:52 WIB.
Pengamat yang melakukan pengamatan di sector Timur (Klaten) melaporkan suara
gemuruh terdengar keras dari Deles. Beberapa kali kepulan awanpanas teramati kearah Barat
Daya dengan kecepatan yang cukup tinggi dengan jarak luncur maksimum 4 km.

Pernikahan Adat Jawa


Leluhur dari Keluarga Besar Soedono Wonodjojo berasal dari kota Tayu – Pati Jawa Tengah, yang mempunyai adat, budaya serta filosofi yang sangat tinggi yang tetap bertahan sampai saat ini Salah satunya adalah Pernikahan Adat Jawa.
Pernikahan atau perkawinan adat Jawa melambangkan pertemuan antara pengantin wanita yang cantik dan pengantin pria yang gagah dalam suatu suasana yang khusus sehingga pengantin pria dan pengantin wanita seperti menjadi raja dan ratu sehari. Biasanya perkawinan ini diadakan di rumah orang tua pengantin wanita dan orang tua dari pengantin wanita lah yang menyelenggarakan upacara pernikahan ini. Pihak pengantin laki-laki biasanya hanya membantu agar upacara pernikahan ini bisa berlangsung dengan baik. Adapun berbagai macam acara serta upacara yang harus dilakukan menurut perkawinan ada Jawa adalah sebagai berikut.

Tradisi Ruwahan Jawa

Ruwahan berasal dari kata “Ruwah merupakan bulan urutan ke tujuh, dan berbarengan dengan bulan Sya’ban tahun Hijriyyah. Kata RuwahRuwah sendiri memiliki akar kata “arwah”, atau roh para leluhur dan nenek moyang. Konon dari arti kata arwah inilah bulan dijadikan sebagai bulan untuk mengenang para leluhur.
Ruwahan dilakukan sepuluh hari sebelum bulan Puasa (Ramadhan). Pada tradisi ini sejumlah ritus digelar menurut tradisi dan adat di tiap masing-masing daerah atau pedukuhan. Acara dimulai dari acara nisfu syaban, arak-arakan keliling kota, besrik (bersih desa) yang diiringi slametan kecil lalu kenduren di malam hari. Keesokan paginya dilakukan nyadran, hingga berakhir pada acara padusan tepat di penghujung hari menjelang Puasa. Tradisi ini pada intinya melambangkan kesucian dan rasa sukacita memasuki ibadah puasa yang merupakan bentuk iman kesalehan individual dan kolektif.
.